SEJARAH SINGKAT


Berdirinya SMK Muh. 5 Karanganyar ( Pondok Pesantren Islam Modern Terpadu Muhammadiyah AL-MA'UN Sroyo ) adalah merupakan kebangkitan kembali sejarah Perpondokan yang berada di Dusun Sroyo, Desa Sroyo, yang telah berpuluh bahkan beratus tahun pernah ada pondok pesantren, namun akhir-akhir ini mengalami surut, sehingga mempengaruhi perkembangan Islam pada umumnya di desa Sroyo. Kebangkitan kembali pondok di Sroyo ini ada kaitannya dengan keberada an adanya Yayasan Keluarga Besar Trah Mangundimejan yang berada di Sragen. Di mana salah satu program kegiatannya adalah menyelenggarakan kegiatan pondok pesantren, sedangkan salah satu dari keluarga tersebut berada di Sroyo yaitu Hj. Sumarti, yang dipersunting oleh (alm) H. Subari Mardisiswoyo, putera dari Ky. Muhammad Yakub (Abituren dari pondok Termas), selain itu di dusun Sroyo pernah berdiri pondok pesantren yang dikelola oleh para alumnus pondok pesantren dan Mamba'ul 'Ulum suatu lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh Kasunanan Surakarta yang telah dikenal banyak orang, mereka di antaranya adalah Ky.H.Syamsuhadi, Ky.H.Muh. Syahlan, Ky.H.Arsyad dll.

Oleh yayasan tersebut telah dikeluarkan Surat Keputusan tentang Pengurus Pondok Pesantren yang semula diberi nama Pondok Pesantren Mangudi dengan nomor :01/AK.PYM/III/Mangudi/94; berlandasan Akte Notaris Ny.Liek Lestywati Soemargo SH. No. 41 tanggal 20 Mei 1993 tentang Pendirian Yayasan Mangundimejan. Mulai tahun 2000, maka pondok tersebut dirintis pendiriannya, dengan mempersiapkan lokasi, sarana, prasarana, tenaga pendidik, kurikulum dan sebagainya, maka kemudian dimulai dengan bentuk Madrasah Diniyah, karena pondok yang lama yang masih agak berjalan sampai saat itu adalah Madrasah Diniyah ini, hal ini berlangsung selama kurang lebih empat (4) tahun. Sesuai dengan perkembangan dan situasi serta kondisi, maka kemudian Nama Pondok Pesantren Mangudi dialih namakan dengan salah satu nama dari salah satu Surat dari Al-Qur'an yaitu AL-MA'UN, yang berarti Barang yang berguna, dikandung maksud agar Pondok ini ke depan benar-benar berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa.

Pengelolaan Pondok ini ditangani oleh Persyarikatan Muhammadiyah dikarenakan ketika itu dilingkungan Pondok Al-Ma'un ini telah berdiri, TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA), Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), MTsM 2 Kra dan SMK Muhammadiyah 5. Dan lagi Persyarikatan Muhammadiyah adalah salah satu organisasi besar di Indonesia yang telah dikenal banyak berhasil di dalam mengelola pendidikan sejak zaman penjajah sampai sekarang.

Apabila Pondok yang berdiri ini ditangani oleh organisasi lain maka sangat dimungkinkan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sehingga perkembangan pondok akan tersendat, bahkan akan terjadi hambatan-hambatan. Pondok ini bersifat Modern, karena pola pendidikan yang diselenggarakan dilaksanakan dengan metoda-metoda baru, bahkan dengan alat-alat yang canggih, seperti LCD, Komputer, Internet dsb. Baik untuk pembelajaran umum maupun membuka kitab-kitab dan Al-Qur'an pun digunakan alat-alat tersebut. Pondok ini terpadu dimaksudkan bahwa pendidikan yang dilaksanakan di pondok ini adalah terpadu antara Pendidikan Kejuruan yaitu Sekolah Menengah Kejuruan, dengan program Diklat Mekanik Otomotif dan Teknik Komputer & Jaringan yang dilakukan pada pagi hari dan Menggunakan Kurikulum Pondok mengacu ke Departemen Agama pada sore, malam dan ba'da subuh, kedua-duanya dilakukan 100 % kurikulum SMK dan 100 % kurikulum Pondok karena siswa-siswinya diasramakan di pondok. Selain itu juga terpadu dengan sekolah-sekolah yang ada di lingkungan Pondok seperti yang telah disebut di atas, terpadu pula dengan kegiatan Masjid At-Taqwa Sroyo, karena Pondok tidak mungkin terlepas dengan kegiatan Masjid, dan tidak mungkin membangun masjid baru karena antara Pondok Al-Ma'un dan Masjid At-Taqwa Sroyo berada di satu Kampus, selain itu juga terpadu dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di sekitar Pondok, terpadu juga dengan semua Instansi yang terkait dengan kegiatan SMK dan Pondok Pesantren, tidak kurang pentingnya juga terpadu dengan kegiatan masyarakat setempat. Setelah mengalami uji coba selama empat (4) tahun, (alm) Drs. H. Mohammad 'Abid maksum, M.Ag. selaku Pimpinan Pondok pada saat itu, mulailah merintis Pondok ini secara Formal, bersamaan dengan adanya Paket Pemerintah berupa SMK Kelas jauh di Pondok Pesantren, dengan dana stimulan seratus juta dari Departeman Pendidik an dan Kebudayaan, hal ini dilakukan sejak tahun pelajaran 2004-2005, dan hanya diperbolehkan menerima siswa sebanyak satu kelas (36 orang), berjalan sampai tiga (3) tahun hanya bisa menerima satu kelas..